Senin, 17 November 2014

Galeri Pedas 076 Mahkota Tercampak By: Lia Zaenab Zee ------------------------------ Langit mengguruiku keras Bumi menyertainya himpit Nafas tercucup sepahit kina Terlongo lisan,nerveku stag, selsel jenak hampir semaput. Takdirku berujung ketukan- palu, aromai udara legam galau pedih terpojok lingu. Pusara diukir sebelum ajal mengecup ruh. Pujapuji mahkota berai menenun kain kapan,untai sesal susul menyusul. Air kelopakku ruah tak terhingga, pangeran kecilku menatap dengan bola mata bening senyum kaca. Menghunjamkan mata panah paling perih tepat di jantung Tetaplah putih Nak! isakku. Jalajala tak bebas telah mendekap kini, tercerabut akar kehidupan sosial. Jauh riuh, jauh tawacanda Derita mengintai detikku Waktu dalam keangkuhan Menjadi sahabat dalam sekam kerangkengku. Pusaraku angsur tercacah, semai bersama ikhlas yang tabah. Aku kembali mempelajari cara tersenyum. Kelim ujung sajadah saksi setia ..., doadoa melangit, mengular, Tuhan ada dan maha bermata. Aku manusia dan bersalah, Tuhan ada dan Pengampun aku tahu itu. Makassar,02 November 2014 -------------------------------- 19 Baris Note; tercucup = terkecap nerve = syaraf stag = terhenti sementara kelim = pinggir -------------------------------- GALERI PUISI PEDAS 076 - Senin, 03 November 2014 Nama asli:Lia Sainab Asbar Nama pena: Lia Zaenab Zee -------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar