Kamis, 30 Oktober 2014
Realita Cinta 99
By: Lia Zaenab
Meleleh nerve rindurasa
Sepuja segemilang kerlip
Kilau langkah cahaya
Membatu janji terekat
kukuh rimbun, pekat
Realita cinta, kita pantri
mewabah terjang, nekat
DoaDoa terlantun gamang
Tasbih Rosario berjibaku
tarikmenarik damba sua
Bergenggam erat redamkan
bara lindap beda, terkubur
Realita cinta... 'paham' kita
Serunai ronce untai janji
Memunggungi ayatayat
suci ..., palingi salibmu
Memanggang beda,
paksa realita esakan cinta
abaikan cara berTuhan
: Ikrar akad bermaterai
Hangat rindurasa jelma
bola api memanggang
Abukan putikputik doa
Khianati ikrar berpeluk
Realita ..., luka menikam
kejam perih
Elegi kisahtangis
campakan ruahrasa,
ruah asa, ruah pelikdoa
Cinta memayungi miris
Realita ...putus harap,
patah janji, remuk!
Simpuh berendam airmata
Bagi penghianat ingat pulang
Aku sungguh takpunya muka
menyeruput kepingan dosa
Malu tak usaiusai....
Bilangan indra lima dan
keenamku kalut, gugu
sengal berserakan
Terkapar dihadapanMu
Aku tak ada sisa
Pekat, tersalut dosa
; puing
Realita cinta 99
Kesombongan, pongah,
angkuhku....
Selsel tubuh tak mampu
wakili kata ampun...
: Sesal dera
Realita Cintaku bilangan ketidaksempurnaan,
bopengcacat penuh nanah
Bilangan Kesempurnaan
Hanya milik-Mu
Aku tak ada nilai bagi
ampunan-Mu
Keagung-Mu
; yang tak pernah
mampu diukur terukur
'AsmaulHusnah'
Makassar, 27 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar