Sabtu, 25 Oktober 2014
'Sumbu Cinta'
By:Lia Zaenab Zee
----------------------------
Kelopak nanar lihat kilas
Dua punggung kecil lusuh
carik baju sobek,berbeban
Selusuh pikir jalang mata
menekur jalan menghitung
nafas
Mencumbu reski tercecer
bentara jalan,ah.... Empat
kaki kecil telanjang
beruak gosong matahari,
sempat tawa kering sahut
selintas lintas
Jangan hitung banjir air
leleh keningnya.
Pikir asalnya, air kran
sebuah rumah ibadah
Jangan bicara steril
tapi bicara tentang air
gratis saja, cukup
Jadi?
Nyalakan saja sumbu cinta
tali temali empati
Nyalakan saja sumbu asih
Basuh kerakkerak basihati
Nyalakan saja sumbu pikir
Semai syukur adamu, kini
Nyalakan saja sumbumu ...
ulur tangan senyum dan
baitbait kasih
Raba tanya
adakah waktu
untuk mereka pulang
senja ini dengan perut
tidak bernyanyi?
Biarkanlah berjenggala
senyum gemintang
malam ini
Setidaknya punggung
gosong mereka masih
tetap tegak bersenyawa
gerah matahari, esok
Memunguti hidup
Asal,nyalakan sumbumu
perciki kilau cinta
Bersendawa dekap
mereka
Biarkanlah setidaknya
mereka punya nyawa
untuk memangut asa
ditepitepi jelaga pekat
kehidupan
Nyalakan sumbumu ...
Makassar, 21 Oktober 2014
----------------------------
Rivised
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar