Selasa, 20 Januari 2015

9M Ramuan Rindu By: Lia Zaenab Zee ================ Senja gerimis, kuputar kenang kepulangan waktu. Tumpahan airmata genang di daun kemboja gundukan tanah merah. Melumerkan akar kenang. Rindu mencengkram tiada ampun. Senyummu yang tabah, resahku yang gigil, bersama detik waktu sisa yang tersurat buatmu. Melingkarkan pedih tak sudah. Bulan pekat di pelataran malam menyandungkan pilu penghantar kerandamu sesore tadi. Kesakitanmu telah ridha mengantarmu 'pulang'. Genggam lembut cinta mengarung dalam dedoa. Langit senja, semilir angin, Nisanmu yang bisu melarung sedih pada bisikan kepasrahan. Adikku Kamu puisi bait-bait ikhlas yang kupelajari. Tak kan pernah sempurna, karena kamu adalah ramuan doa yang tak pernah menemukan bagian yang hilang pada ramuan rinduku. Makassar, 20Januari2015 ================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar