Selasa, 20 Januari 2015
Nerin
Lengan Senja Bercerita
By: Lia Zaenab Zee
================
Rerindu lebur, kepak camar, derai tawa, lengan senja. Rengkuh memerangkap. Se-mati batu Sejoli Rindu. Waktu bercecer lepas, rela
Senja bercerita, rinai, semburat saga. Leleh beku terbakar nadir cahaya bola matamu. Menyembur sejuta pesona sejoli, cinta terpeluk rona indah senja
Lalu, rerindu menggenang tumpah menoktah jingga melanjutkan cerita 'kapar' perawan hati. Serpih cawan pecah menghantar kesakitan di bilah runcingnya. Ulu hati perih darah tergaram kenangan
Senja melanjut rinai. Elegi senandung camar. Angin musim membisik lirih ; haru biru lara bersamanya. Mengabur pandangan dicumbu airmata. Kenangan berpesta pora menabuh gendang asa luluh lantak. Buraian mimpi rupa belati tikam. Tercabik jantung
Terbunuh kenangan pun mimpi. Aku-kamu tak kan pernah jadi 'Kita'. Rinai senja tlah jelma gugusan jarum karat beracun. Menjatuhkan nada-nada sepi. Meng-iring perjamuan nelangsa
Bergegas, kupelajari sebentuk cinta senja yang tangguh. Membiarkan camar menyimpan jejak memori. Melepas jerat senyummu. Mencampak nuansa belukar indah rasa. Menyapih ribuan tusukan jarum, luka
Bercerita: senja yang sumringah. Riang cakrawala memerah saga. Reronce senyum, menenun tabah. Memungut remah serpih jantung. Kenangan rindu jelma luang penerimaan. 'Tegar-Pasrah-Arif'
Makassar,19Januari2015
================
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar