Senin, 12 Januari 2015
CERMIN FAJAR
1.
Menuju Almanak yang
Tanggal Satu Persatu
Menuju pintu lubang waktu
Tercekat linglung tarikh
Ada bagian siklus menggelisah
Adakah kecemerlangan nilai,
yang maktub di arsy
Bilangan rahasia yang rahasia
Pada gelisah yang haru
Pada kehangatan meruah syukur
Pada kepak gundah salah tuju
Pada ke-akuan yang karat
Pada pencarian bahagia yang
tak mampu didefenisi dan terbatasi
Menggunung cemas
bekal perjalanan abadi
Makassar,25 Desember 2014
===============
2.
Judul: Lekat Benak Musim
Oleh: Lia Zaenab Zee
Tingkap musim tetiba
di batas kemarau
Mengirimkan jala uap
jelma air
Mencadai matahari,
tersalut tirai awan
Memercik sejuk, membasah
dalam luruh tetirah langit
Kau dinamai hujan
Menjeguk, tersipu gerah
berjinjit pergi
Melukis waktu pada gigil
Mempenakan barisan kenang
Bahagia dan duka
Bahagia membenak
Romantis ber-angan
kehangatan perapian
Berai, nyeri teraba dada
kala amarah airmu tumpah
meleleh nelangsa bencana
Bulirmu gemerlap lugu
terpapar balon lampu, rupai
mata peri dalam sumringah
pecinta
Menyeduh senyum madu
tentang indah setelah luka
Juga tentang kolammu
yang membungkam keriangan
harum rempah dapur
Mengepak derita ditempat
tempat pengungsian
Hujan sejuta kisah
Airmata ilham di mata puisi
Airmata kelopak di mata
musim yang menjingga
kelabu
Dan gendang talumu masih
hadir di atapatap
Munajat meningkah di pinta
yang tak mengenal musim:
''Dekap hamba selalu lekat
dalam cinta''
Makassar,25Desember2014
===================
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar