Selasa, 20 Januari 2015

Cerpen Dins Mix Genre: Romantic-Comedy- Religy Si Ustaz Versi Mr.Bean Oleh: Lia Zaenab Zee =============== ''Huss... huss!.'' '' Apa'an sih.'' Kataku sebel, menepis tangan Dita. Sudah nyolek, pake huss pula ..., plus bibir manyun gitu. Lengkap sudah angka minus untuk nilai etika dan sopan. He'e. Siapa juga yang peduli sama si' etika dan mpok sopan ya. ''Husss! ... Husss!? Emang ayam appaa ...!?'' ''Lihat tuh idola lo!'' Bukannya menjawab, bibir bersama dagunya ikut-ikutan meruncing sekarang, diberdayakan mengisyaratkan arah. Aku menoleh ... Jlebbb!. Dan .... Bersirobok pandang .... Entah, nafasku tiba-tiba sesak. Ada yang tahu, kenapa ya? Faisal Si' Ustaz plus dosen muda Jurusan, yang sering aku olok-olok bersama Dita. Sahabat yang mbelingnya duabelas-duabelas denganku. Saingan pokoknya hikks. Alasannya sederhana banget. Kalau mau lebih kebangetan lagi, itu namanya cari masalah. Hanya Karena celana Si' Ustaz selalu menggantung tidak sesuai ukuran mode yang biasa tayang di Tivi-tivi. Pokoknya gak -fasionabel'lah kata anak-anak muda zaman sekarang. ''Aneh keluaran LN, tapi penampakannya lebih parah dari Si Kabayan. Eh ... saingan Mr. Bean, mestinya.'' Cemoh Dita suatu kali ''Kikiki ... Tapi yang ini 'cakepnya' parah kan, Dit? Sahutku ngakak menggodanya. Dan melototlah Dita dengan manisnya, hehe .... Tapi, entah, belakangan. Tanpa sengaja bayangan si Ustaz suka muncul tiba-tiba saja di kepala. Tidak sopan pula 'gak permisi soalnya'. Kemudian, persoalan besar, karena gensi sekali sebenarnya, harus curhat ke Dita. Alhasil .... Aku jadi uring-uringan sendiri, tiap bibir runcing Dita yang ngakunya sexy, mulai beraksi mengolok-olok Si Dia (ciee ...,). Belakangan, alih-alih membantu Dita biar cemohannya makin 'kinclong' seperti biasanya, yang ada 'sakitnya tuh di sini (dada), kwkwkw.... Mesti berbenah, kayaknya ada yang korslet di kepala dan dada nih? Dan ''Kamu dilamar orang, Li.'' telepon dari Mama suatu hari. Tanpa pendahuluan, tanpa judul, dan tanpa basa-basi pula. Brukk, kejedot gagang telepon. Untung saja permen yang sedianya tadi aku emut, belum sempat aku buka. Kalau, iya, hikkss? ''Cakep gak? Segera! segera!, mom.'' Jawabku norak. ''Nih anak!, Mama serius ini. Gimana menurutmu? Tentu saja kalau kamu setuju, Kami akan atur pertemuanmu dengan Si Calon itu.'' Hukkk! Keselek liur sekarang .... ''Tapi kan aku, baru juga semester awal. Ntarrr... bla... bla....'' Cerocosku pannjaaang. Singkat cerita, Kabayan eits ... Si' Mr.Bean versi Ustaz Faisal jadi halal buatku sekarang. Beliau anak teman Papa. Dan tentu saja ini jauuuh ..., dari kisah yang menyerupai 'St.Nurbaya' yang pakai dipaksa-paksa. Aku menerimanya dengan sukarela. Pakai Cinta, pakai bangga pula. Juga termasuk paket di dalamnya, cinta dengan celana-celananya yang kurang meteran. Pula, aku dengan sukarela mengganti hijab 'penuh gaya' yang selama ini kuakrabi dengan hijab 'syari'i' alias jilbab besar yang menutup seluruh badan. Meminjam istilah Power Ranger 'Berubah'. Ya seperti itulah adanya. Hehehe .... Tentang Dita? aku hanya tersenyum semanis-manisnya. Kala melihat bola matanya menjureng plus bibir meruncing khasnya, melongo tak percaya. Menjelang keputusanku dulu, untuk menerima 'Ijab' Si Ustaz. Makassar, 20 Januari 2015 ---END--- Quote: ''Pintalah yang terbaik, yakinlah Allah pasti mendengar segala pinta.'' ~***~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar