Minggu, 07 Desember 2014
1.
Paut Resah Damai Kami
By: Lia Zaenab Zee
Petak lembab jelujur lena
mimpi geliat resah
Bilur hitam kantong mata
signal gelisah meretasretas
kedutan
Hujan semalam larik
mengolam
Kupalungi pagibuta desah
melumat sepi kecamuk pucat
Tanahranah merdeka
Cacah jiwa mengaung
Selimut papa menanah
Kaum marjinal dihentak
tarung dahsyat simalakama
Kapar pasi di jelagajelaga
trotoar
Semaput dilahalahan sejengkal
Melarung nyawa dilautan antah berantah tanpa peta
Jibaku kumpul koinkoin remah
di negerinegeri jauh
Gaung dusta kesejahteraan gilas remuk kesejatian
Damai hanya cantik diwajah-
wajah segelintir golongan
Matahari memucat, kulanjutkan langkah pada air sampah
setinggi betis
Tiada ampun jerang lutut kesemutan gigil
Menghitung paut resah
ramalan cuaca semalam
Damai kami tidaklah mudah,
seperti kerling senyum
di bilboardbilboard iklan
Resah kami melambailambai
Selambai merah putih di tiang bendera Kantor Lurah
Jika damai tak terjangkau
Bolehkah kami menitipnya?
Makassar,21 November 2014
--------------------------------
Puisi NegeriKertas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar