Minggu, 07 Desember 2014
Jejari Cemas
By: Lia Zaenab Zee
---
Jejari waktu mendudukkan di pintu
batas penanggalan. Remah hari jejak senja tahun. Dalam gigil musim kecambah daundaun dan lambaian embun jelang hari
Di sini, diriuh bentara kota. Semrawut selasar jalan. Benakku terjalar bayang selintas bayang. Apa kabarmu.? Aceh ... jarak bagi kita. Tapi cemas adalah jarak paling jarak
Dua jiwa takluk pada rindu yang sama tapi tak pernah berdaya menegakkan ego yang batu
Jika waktu bukanlah bilangan bagi kita. Setidaknya cemas adalah pembunuh yang paling mematikan.
Kitakah itu.? Entah, cemas yang membunuh kita atau kita yang terbunuh cemas?
Makassar-Aceh bukan jarak yang sebenar-benar jarak, bukan?
Makassar,01Desember2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar