Minggu, 07 Desember 2014

DAFTAR PUISI: 1.KUPELIHARA PURNA CINTA I 2.KUPELIHARA PURNA CINTA II 3. KUBURAN MASSAL -------------------------------- 1. KUPELIHARA PURNA CINTA I Oleh: Lia Zaenab Zee ====' ==='======'== Cinta beronak duri Terlarang! Membatu langkah ... 'Silariang'!*1 Kupelihara purna Cinta Sel darahku mengirim resus positif pada darahmu ... Cinta sesaki ruang oksigen, alirannya tersumbat sampai ke otak Tumpah di jantung hadirkan debar keanggunan lunar Kutup hati sibuk mengigau saling mencari Bibir berhias laras kinasih Selaputi mata tertuju keangan matahari Terdengar melodi buhul perindu Terekam syair dendang kasih Iring langkah harmoni padu Aroma pelukan, hadirkan getaran 'sayang' di nadi Kuberi isin kecupan di keningku yang bulan Kemudian Simpang jalan genggam kita Linglung gamang! Terantuk langkah Limbung! Pekik lindu menguasai jalan nafas Tak terijabah restu membajui cinta begitu sulit, sesak Memilih Tercerabut akar kehidupan Berseteru ayatayat suci Memunggungi budinorma Berpaling sulur budaya Kukuh terengah darah Saling eratkan genggam Tekad batu Makassar,18 November 2014 ------------------------------ 2. KUPELIHARA PURNA CINTA II Oleh: Lia Zaenab Zee Tidak ingin kupelihara sesal '' Siri` na pacce ''*2 Kuindahkan lukaluka Pentas turun layar penutup Kini Angkuh cinta menolak kecup riang Ditepitubir detikhari surga kita Berganti gelisah pendar bulan gundah Kobar api bernama asmara Telah membakar rindu yang cinta Menjalar amuk remuk Tercampak! hangus Sejatinya Cinta, telah ... : Anugerahiku proses tumbuh Warna warni Terang gelap Beku cair Airmata senyum Terbit kembali rupa pendar suluh kecil liuk merah Mendewasa Jelma rindu syahdu hangat asih Cinta akan selalu ada disini (dada) Teraba bening bentang nurani Tabah, menawan, sabar, kilau Karena --Kujaga purna laku 'Cinta' Makassar,17 November 2014 Note: Silariang*1=Kawin Lari Siri' na pacce*2= malu sekali ======'======='====== 3. KUBURAN MASSAL Oleh: Lia Zaenab Zee Pendar gundahgulana matahari Awan berarak mengepung pinta Pada basah yang air Pada musim yang gigil Pada debu yang kuyup Jelma gembur tanah yang riang Dibahu aspalaspal beton negeri ini Dilangitkan mohon yang ngilu Dilarung anganangan idealisme Tentang pekik kemiskinan sekarat yang jadi mati Anakanak negeri bergerilya di jalanjalan Berhadapan moncongmoncong bedil menganga Memerah, mengorange, menghijau Melaut peluh berpelukanyir kotoran telingatelinga Penguasa yang berpurapura tuli, mati rasa Yang begitu gemar mengerami resah jelma simalakama rakyat BBM topeng basi kalkulasi cekik Ejakulasi prematur Hitungan subsidi BBM pakarpakar penguasa Omong kosong! Yang pasti kami eja yang hapal Beras tak terbeli, anakanak kami tulang belulang Omong paling kosong Kalau perut kami kosong Baiklah Gali saja kuburan massal Makassar,17 November 201 _fajar ditlk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar