Minggu, 07 Desember 2014
Sepenuh Cinta
By: Lia Zaenab Zee
Kuapung awang batas jenggala.
Ruweh hari mengerak noktah detak waktu. Kadang tersentak cemas, lalu kemudian tenggelam sibuk pada kefanaan
Engkau sedekat urat leher. Yang tak pernah purna kuraih dalam nafas. Selalu ada abai yang halang. Pada ego yang pongah. Pada ke-akuan yang sombong
Paling gegas keluh untuk luka yang seupil. Paling pelupa pada semesta kasih-Mu. Paling kritis pada rasa keadilan dalam takaran nalarku yang lebih sering bodoh. Engkau sedekat urat leher
Engkau!
Dzat sepenuh Cinta
Aku kapar ampun sujud
Mampukanlah aku sambut-Mu
Sepenuh Cinta
Makassar,30Desember2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar